Menjadi jomblo saat ini di tengah masyarakat yang suka gosip, gila urusan (GU) dan suka sok tahu adalah sebuah dosa yang seperti titik noda. Tapi ingat, titik noda itu banyak sekali di dunia ini. You never walk alone, kawan. Karena mereka punya pasangan, mereka seperti punya hak untuk menindas para jomblo dengan kata-kata yang menusuk hati, jantung, paru-paru, ginjal dkk. Kata-kata umum sederhana tapi menusuk, seperti kapan kawin? mana pasangannya? kok masih sendiri? sampai yang paling sadis, kamu homo ya, kok belum kawin-kawin? "anumu" selama ini hanya dipakai pipis ya? kasihan...
Untuk menghindari kata-kata yang bisa membuat para jomblo diam, merasa kosong, dan rendah diri, ada beberapa tempat yang harus para jomblo hindari, yaitu:
Stop Bertanya "Kapan Kawin?" |
- Acara kondangan. Di sinilah neraka sebenarnya bagi para jomblo, di mana semua orang tua, nenek, kakek, sepupu, ipar, teman, om, tante, ngumpul jadi satu dengan pertanyaan yang sama "kapan kamu kawin?" Arrgghhh.... pengen menghilang rasanya;
- Acara aqikah. Sama seperti acara kondangan, di sini pun berkumpul orang tua dkk dengan pertanyaan sama, "kamu kapan nyusul punya anak?" Aaaarrrggghhhh pengen mengecilkan diri dan menghilang;
- Acara reuni. Ini adalah tempat penghancuran batin bagi para jomblo. Bayangkan kamu akan bertemu teman-teman kamu di jaman sekolah dulu. Ada yang sudah menikah datang dengan istrinya bahkan lengkap dengan jagoan kecilnya masing-masing. Ada juga mantan kamu atau orang yang pernah kamu suka tapi tidak pernah menyatakannya. Kalau kata band Ungu cidaha (Cinta Dalam Hati). Belum lagi kalau mereka datang dengan pasangannya masing-masing dan bertanya "mana pasangan kamu?" Pengen rasanya nyewa Sahrini sebagai bacar bohongan. Apalagi kalau orang yang dulu kurang terkenal, culun tapi sudah menikah datang mendekati kita dan bertanya "pasangan kamu mana?" kayak harga diri jatuh ke lantai. Secara kita itu lebih keren dari dia walaupun secara angka hanya beda 0.5. Aaaarrrgghhhh pengen terjun saja dari gedung;
- Pantai atau taman pas malam minggu. Lihat orang pada berpasang-pasangan sedangkan kita cuma sendiri atau berdua dengan sesama jomblo rasanya itu seperti kumbang yang tak kebagian bunga. Berdiri melongo di tengah taman sambil bertanya "bunga saya mana ya?" Kayak jadi obat nyamuk di tengah ruangan. Aih... capek deh!;
- Gedung bisokop pas malam minggu putar film romantis. Walaupun gelap, tapi pas nonton itu cuma bisa gigit jari, mau pegang tangan di sebelah, eh... sudah ada yang punya. Jadi cuma bisa meluk kaki karena kedinginan di dalam ruangan. Jadi jomblo itu di moment yang nggak pas itu, sakitnya di sini... cyin!
Komentar
Posting Komentar