Langsung ke konten utama

Makassar Love Story - (2) Kejar Nonni


“Hai ces apa kareba?”, sapaku pada Udin yang sedang berjalan menuju gerbang sekolah

“Baji-baji ji ces”, jawab Udin malas,”uahhgg”,Udin menguap, Nampak matanya masih mengantuk 

“Mengatukko ces, habis begadang ko?”

“Tidak ji, masih mengantuk ja. Gila jam berapa ini?”

“Jam 6, kenapa?”

Itumi, saya kan biasanya ke sekolah jam 7, ini kita disuruh dating jam 6 pagi. Belumpika lagi sarapan”

“Kita…. kamu kali”

“Issengkomae”

Aku memperhatikan Udin yang terlihat jalan dengan setengah tidur, pakaiannya berantakan kusut, sebelah masuk sebelah tidak, kancing baju salah masuk, kancing kedua dimasukkan kelubang pertama. Rambut acak-acakan tidak tersisir, muka kusut, ta* mata masih menempel di pinggir matanya. Papan namanya menggantung miring ke sebelah kanan, topi korannya miring ke belakang kepalanya, jadi kayak benjol lancip ke belakang. Tas kantong plastiknya menggantung di depan lehernya. Bau badannya juga ‘ugh’!

“Kau belum mandi ya?”, Tanyaku

“Sudah”, jawab Udin

“Tapi kenapa mukamu masih bussu begitu? baumu juga , ugh”

“Sudah…  kemarin, tadi pagi tidak sempat, telat ma”

“Kau kayak payabo-yabo”

“Biarmi tapi gagaji to”

“Huek”, mauku muntah mendengarnya

“We telat miki ini”, kataku melihat jam tangan,”ayo cepat”

“Cuek”, kata Udin santai

“Ayo lari”, aku lalu menarik tas kantong plastik Udin, yang membuat Udin mau tak mau ikut berlari cepat

“Oi….nu kana bembek ka!”, teriak Udin berlari mengikuti tarikanku

Sesampai di depan kelas kami berhenti berlari dan berjalan jaim masuk ke kelas, tapi ketika berdiri di pintu kelas, kami melihat murid lelaki dijejer di pinggir tembok lalu dipukuli satu-satu oleh senior. Ada juga yang disuruh lompat kodok pulang balik ke depan dan ke belakang dan ada juga yang disuruh push up, mirip yang ada di IPDN. Kekerasan senior terhadap junior, teriak, makian senior dibalas oleh teriakan kesakitan junior. Sedangkan murid cewek disuruh lari keliling kelas dan jika disuruh berhenti harus joget dangdut, kadang goyang ngebor  ala Inul atau goyang gergaji ala dewi persik, tergantung orderan dari senior cewek.

“O’o… kayaknya kita salah kelas”, kataku

“Iya sama”, kata Udin juga
Kami lalu kompak membalikkan badan dan berjalan pergi, tapi baru dua langkah kami berjalan, baju kami ditarik oleh tangan-tangan kekar dari dalam kelas.
“Eits mau kemana?”, kata sebuah suara dari belakang, kami menoleh ke belakang
“Mau ke kelas kak”, kataku
“Inikan kelas kalian”, kata senior
“Ah bukan kak, saya anak kecantikan”, kataku
“Iye puang, saya samaji temangku”, kata Udin
“Puang-puang, kapan saya kawin sama nenekmu?”, kata senior itu,”ayo masuk”, senior itu lalu menarik kami ke dalam kelas. Kami berdua hanya bisa pasrah karena tenaga senior kami yang jenggotan itu sangat besar.
“Frend ini ada yang terlambat, dua ekor”, kata senior jenggot pada temannya
Semua senior yang ada di kelas itu lalu melihat kami dengan tampang yang menyeramkan. Tiga orang yang tampaknya dituakan, bisa dilihat dari mukanya yang sudah agak keriput, maju ke arah kami. Kami hanya tertunduk ketakutan, kaki Udin berbunyi gemetaran. Sedangkan keringat dinginku menetes deras kayak hujan, akupun melihat hal yang sama pada Udin,”mati aku”, pikirku.
“Kalian, jam berapa saya suruh datang?”, Tanya senior tua dengan suara keras ke kami. Aku dan Udin hanya terdiam tertunduk, tak berani menjawab.
“Ayo jawab!”, bentaknya,membuat kami tersentak kaget
“Ampun kak,jangan ko bunuh ka, belumpika kawin”, rengek Udin tiba-tiba berlutut memohon-mohon ke senior tua itu sambil memeluk kakinya dengan mukanya di depan anu si senior.
“Eh siapa mau bunuh kamu? Lepaskan”, kata senior itu
Tapi Udin malah semakin menjadi, kepalanya dimasukkan ke selangkangan si senior, yang membuat senior itu risih dan malu, karena teman-temannya tertawa melihat adegan lucu tersebut, Akupun terkikik-kikik kecil.
“Ayo lepaskan, lepaskan”, kata senior tua lalu menarik keluar kepala Udin dari selangkangannya lalu menamparnya bolak-balik ‘plak, plak, pluk, plak’, Udin hanya teriak ‘adouw, adouw, adouw, adouw’ Udin lalu melepaskan pelukannya dan jatuh terduduk memegang pipinya yang jadi tembem karena bengkak ditampar.
Si senior tua lalu memperbaiki pakaiannya dan ‘ehem, ehem’ membuat suasana kelas hening.
“Oke kalian berdua terlambat, siapa nama kalian, kamu?”, tunjuknya padaku
“Saya kak”, jawabku
“Iya bego”
“Aco kak”
“Kamu jelek cengeng?”, Tanyanya pada Udin
“Udin kak”, jawab Udin lemas
“Oke karena kalian berdua terlambat, kalian saya hukum”, katanya lalu berbalik dan menunjuk kearah anak baru.
“Ayo kalian semua tampar dua orang jelek ini”, perintahnya
“Matima”, kataku
Kemudian dengan komando si senior tua, semua anak baru cewek-cowok termasuk Bundu dan Andi menampar kami ‘plak, plak, plok’ sakit sekali plus semua senior di dalam kelas itu.
“Sorry ces”, kata Bundu lalu ‘plak’
“Saya juga ces”, kata Andi dan ‘plak’
“Aduh, keras sekali, niat ya”, kataku
Kalo saya hitung ada 68 orang yang menampar kami. Pipiku dan Udin jadi tambah tembem dan merah. Setelah itu kami disuruh masuk barisan bersama anak baru lainnya. Aku disuruh lompat kodok, sedangkan Udin disuruh berbaris ditembok kelas. Kebetulan Andi bersamaku ikut lompat kodok, sedangkan Udin bersama Bundu berdiri dipinggir tembok lalu dipukul perutnya dan dimaki-maki.
“Ayo semua kumpul berbaris ditengah”, perintah senior tua
Tapi bel tanda istirahat telah berbunyi, yang menandakan waktu istirahat makan siang dan kami bisa bebas untuk sementara.
‘PRIT………PRIT…….PRIT……..’ bunyi bel sekolah yang lebih mirip bunyi sempritan wasit sepakbola.
“Heh kalian semua diselamatkan oleh bel, ayo istirahat makan siang dan setelah bel masuk kalian semua harus cepat kembali ke kelas, kalo tidak dengan senang hati saya akan menghukum kalian”, ceramah senior tua
Kami lalu berhamburan keluar kelas seperti burung-burung yang dilepas dari sangkar terbang bebas menuju kantin sekolah. Kantin sekolah lumayan luas, bercat biru muda, meja bundar dengan kursi di sekelilingnya. Kantin memakai system cash and carry, bayar dulu baru makan. Menunya juga beraneka ragam, dari yang murah meriah kayak mie rebus yang harganya Rp. 2000 hingga burger dan pizza yang harganya Rp. 50.000. Kami berempat memutuskan membeli coto Makassar yang lumayan harganya Rp. 5000 / mangkok plus 2 ketupat. Tapi senior tetap berkuasa bahkan hingga dikantin. Ada aturan tak tertulis bahwa hanya senior yang boleh duduk di kursi kantin sedangkan kami junior duduk di lantai. Jadinya anak-anak baru terlihat kayak pengungsi korban bencana alam sedang duduk melantai,makan. Aku,Bundu,Andi dan Udin memutuskan makan diluar dan duduk ditembok pembatas taman bunga didepan kantin. Saat sedang asik menikmati coto kami, cewek cantik yang kemarin kami kejar melintas di depan kami. Seketika kami menghabiskan coto kami lalu bergegas mengejar cewek itu.
“Hei kenalan dulue….”, kata Udin tanpa kenal malu menghadang jalan si cewek
“Eh saya dulu, nama saya Andi, nama kamu?”, potong Andi menyodorkan tangannya
Kami berebutan ingin berkenalan dengan cewek cantik itu, sedangkan si cewek kelihatannya asik-asik saja dikerubuti oleh kami berempat kayak lalat.
“Saya Nonni”, jawab si cewek menyalami kami satu persatu
“Anak apa?”, Tanya Bundu
“Anak IPS, kalian?”, Tanya Nonni balik
Tapi seorang cewek seksi dengan rok pendeknya lewat membuat Bundu, Andi dan Udin beralih mengikuti sicewek seksi meninggalkanku bersama si Nonni. Bundu, Andi dan Udin seperti lalat yang menemukan makanan baru yang lebih hot, mengerubuti si cewek seksi yang ternyata guru jurusan kecantikan (itu aku ketahui setelah aku bertanya kekiri dan kanan) mereka berebutan ingin berkenalan.
“Bangunan”, jawabku
“Apa ? Kenapa ?”, kata Nonni tersadar setelah melongo melihat tingkah laku ketiga temanku.
“Saya anak bangunan, namaku Aco”, kataku lagi
“Oh saya Nonni”
“Iya aku sudah tau, tadi sudah kamu bilang”
“Oh iya, temanmu begitu ya?”
“Begitu , kenapa?”
“Begitu , aneh”
“Ya begitulah”
“Cewek kenalan dulu, namaku Udin Sudiro”, kata Udin memparkenalkan diri dengan menambah kata Sudiro pada namanya biar kayak artis Tora Sudiro, mirip tawwa kalo dilihat dari Jeneponto.
“Saya Andi Lau”, kata Andi memparkenalkan diri lalu menyisir rambutnya keatas, waw dapat sisir dari mana dia?
“Ah jangki percaya, penjahat semua itu. Itu yang ceper pencuri”, kata Bundu menunjuk Udin,”kalo yang itu palukka”, tunjuk Bundu pada Andi
“Samaji tollo, dompalak”, kata Andi dan Udin kompak
“Sama itu pale”, kata Bundu cuek,” kenalkan saya Bundu Dcaprio Abdul Azis”, kata Bundu memperkenalkan diri
“Hati-hati cewek, orang bejat itu, mesum, suka curi pakaian dalam. Masa kemarin na curi BH-nya nenekku”, kata Andi
“Iyo hati-hatiki, masa BH-nya ayamku na curi juga, dasar mesum”, kata Udin menambahkan
“Memangnya ayam pakai BH?” tanya Andi
“Nassami, nenekmu saja pakai BH, masa ayamku tidak”, jawab Udin
“We tolo, tidak ada ayam yang pakai BH. Trus kenapa nenekku kosamakan sama ayammu”, kata Andi marah karena neneknya disamakan dengan ayam Udin.
“Ada tolo, ne liatako kalo tidak percaya”, kata Udin marah juga karena dikira pembohong. Udin lalu mengambil sebuah foto dari dompetnya dan memparlihatkan pada Andi.
“Ayam apa ini”, kata Andi kaget melihat foto Udin bersama seekor ayam betina memakai BH kecil di dadanya plus rok mini mungil dipant*tnya.
“Percaya meko to”, kata Udin bangga
“Percayama, gilako”, kata Andi
“Ana sikulu, kau yang gila”, kata Udin
“Cantiknya, siapa namanya?”, tanya Bundu
“Oh Rosalina, cantik to”, jawab udin
“Pasangan yang serasi, berapami anaknya?”, tanya Bundu lagi
“Bayakmi, 12 ekor”, jawab Udin
“Mirip semua ji mukamu?”
“Tidaklah”
“Hehehehe….. kalian lucu ya”, kata Bu Angel, cewek yang dikejar 3 cowok aneh ini

“Ah kamu tau saja, saya memang imut-imut”, kata Bundu pede
“Heuk  puih, ih gellek-gellekku dengar”, kata Andi
“Nama kamu siapa?”, tanya Bundu
“Bu Angel, guru kecantikan”, jawab Bu Angel
“O…..Bu Angel……..guru? kecantikan?”, kata Bundu
“Bu guru, tapi kok muda sekali, kayak anak SMU”, kata Andi
“Ah masa, saya sudah 25 loh”, kata Bu Angel tersipu
“Iya betul, kayak cewek umur 17 tahun”, kata Andi lagi
“Ah masa ah”, kata Bu Angel makin tersipu lalu mengambil cermin bedak dan berkaca
“Saya mau jadi pacar ibu”, kata Andi
“Saya juga”, kata Bundu tidak mau kalah
“Ah yang benar, saya kan lebih tua, guru kalian loh”, kata Bu Angel
“Eh tunggu tadi kobilang mirip semua anaknya saya, jadi kopikir saya suaminya itu ayam”, kata Udin memotong pembicaraan.
“ Aduh ini ceper, telmi lagi”, bisik Bundu,” iya Udin……..”, kata Bundu
“Seala ini, bukan tolo”, kata Udin marah
“Bukan itu”, kata Bundu cuek
“Memang bukan, kau itu sembarang tong, bilangi orang…….”, Udin ngomel sendiri
“Bu ada dongkrak ta?” tanya Bundu
“Tidak ada”, jawab Bu Angel
“Tapi nomor telpon ada kan?”
“Ada, kenapa?”
“Ya buat telpon-telponan, berapa bu?”
“Ya berapa?”, tanya Andi co’do
“Buat apa?”
“Ya buat PDKT sama Bu Angel, kan saya mau jadi pacar ibu”, jawab Bundu
“Saya juga Bu”, kata Andi turut-turutkang
“Waw kalian sangat terus terang, baiklah ini nomornya…..”, Bu Angel memberi nomor telponnya dan dicatat oleh Bundu, Andi dan Udin juga yang akhirnya berhenti ngomel setelah sadar tidak ada yang mendengarnya. Mereka lalu bergantian memiscol nomor Bu Angel.
“Ya siapa tau ibu butuh tukang cuci, untuk bersih-bersih, telpon saja saya Bu”, kata Bundu
“Tukang pijit juga Bu”, kata Udin bersemangat
“Yee itu sih maumu tokka”, kata Andi
‘PRIT…PRIT…..PRIT…..PRIT……’bel tanda masuk berbunyi
“Sudah bel, Ibu masuk dulu ya”, kata Bu Angel
“Iya Bu, hati-hati,nanti aku telpon ya”, kata Bundu
“Aku juga Bu”, kata Andi
“Saya jangan lupa Bu, Udin”, kata Udin
“Iya”, kata Bu Angel
Mereka bertiga lalu berlari masuk ke kelas, sedangkan Bu Angel menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku 3 anak aneh itu. Ditempat lain, Aku pun mengakhiri perkenalanku dengan Nonni setelah mandengar bel masuk, padahal aku belum dapat nomor telponnya.
Di dalam kelas, senior telah menunggu. Mereka tampak mempersiapkan diri untuk memulai ospek, ada yang minum minuman energi, ada yang mengoleskan minyak pada tangannya, ada yang sedang dipijat tangannya dan ada yang sedang memakai parfum juga lipstik, tentunya bagi senior cewek.
“Oke sudah semua ya, baik sekarang kembali ke posisi sebelum istirahat, ayo cepat!”, kata senior tua
“Ya…..”, kata kami lesu, kami lalu kembali keposisi kami sebelumnya berkumpul di tengah.
“Sekarang saya akan menguji kekompakan kalian. Kalian semua saling berpegangan tangan, bentuk lingkaran besar”, kata senior tua
Kami lalu saling berpegangan tangan dan membentuk lingkaran
“Oke nanti senior kalian akan mengajukan pertanyaan dan jika kalian salah menjawab kalian akan ditarik keluar dan tugas kalian menahan teman kalian agar tidak tertarik oleh kami, karena kalo kalian tertarik kalian akan kami ajar disini”, jelas senior tua
“Baiklah saya yang pertama akan bertanya”, kata seorang senior yang tinggi, besar dan berkumis lebat kayak pak satpam. Ia lalu maju kedepan sambil mengepal tinjunya.
Ia lalu berkeliling melihat kami dengan pandangan seramnya sambil memutar-mutar kumisnya dan akhirnya berhenti dihadapan kami berempat yang sengaja mengambil tempat ditengah, biar aman pikir kami.
“Kamu”, tunjuk senior kumis pada kami berempat
“Ah untung bukan saya”, kata Udin
“Kamu ceper”, katanya lagi
“Oi kau”, kata Udin pada teman disampingnya yang nyata-nyata lebih tinggi dari dia
“Kau tokka”, katanya lagi dan semua mata siswa melihat Udin
“Oh saya, yah…”, kata Udin lesu
“Baiklah ini pertanyaannya, hewan apa yang berkumis?”, tanya senior kumis
“Gampang, kucing”, jawab Udin senang
“O... jadi kosamakan saya dengan kucing”, kata senior kumis marah
“ Tidak kak”
“saya berkumis, jadi saya sama dengan kucing”
“Perasaan ta ji itu kak”
“Apa! Jawabanmu salah, ayo keluar”, kata senior kumis lalu menarik lengan Udin
“Apa! Oi tahanka”, kata Udin memohon
Kami pun menahan badan Udin dengan memegang badannya, tapi tarikan senior kumis sangat kuat sehingga Udin terangkat ke atas.
“Tahan ka ces”, kata Udin memelas
“Kokira dari tadi apa kita bikin”, kata Bundu
“Ayo kumis kamu bisa”, teriak teman-temannya
“Terlalu kuat”, kataku lalu mengambil jurus lima jari, menggelitik ketiak senior kumis
“Eh eh apa itu, ahahahahaha….”, senior kumis tertawa kegelian sehingga tarikannya terlepas dan selamatlah Udin
“Ah selamat, selamat terima kasih ces”, kata Udin bahagia
“Heh beruntungko”, kata senior kumis kesal,”baiklah yang berikutnya”, ia lalu berkeliling lagi mencari korban berikutnya.
“Kamu”, tunjuknya pada seorang siswi didekat Udin
“Saya kan, jangan kak”, katanya memelas
“Tenangko kutahanko”, kata Udin lalu memeluk pinggang si cewek
“Lepaskan cowok mesum”, kata cewek itu marah lalu melepaskan tangan Udin dari pinggangnya dan menampar pipi Udin juga.
“Addaw”, teriak Udin
“Jangan takut, pertanyaannya masih sama, hewan apa yang berkumis?” tanyanya
“Hm….macan kak, tapi bukan kakak yang saya maksud itu”, kata sicewek tersenyum
“Betul, kamu betul”, kata senior kumis
“Kok”, kata Udin bingung
“Oke berikituya kamu”, tunjuk senior kumis pada Udin
“Saya lagi kak?”, tanya Udin tak percaya
“Iya kamu, hewan apa yang berkumis?” tanyanya
“Gampang, macan kak, tapi bukan kakak yang saya maksud itu”, jawab Udin meniru jawaban cewek tadi
“Salah”
“Kenapa kak?”
“Karena jelekko, lale lagi”, senior kumis lalu menarik Udin dan kali ini dengan sekuat tenaga plus bantuan dari tendangan cewek yang tadi dipeluk Udin yang membuatnya terdorong kedepan.

“Oi kenapa kotendangka?”, tanya Udin
“Ka lale ko”, jawab cewek itu cuek
“Oi tahan ka”, kata Udin memohon
“Menyusahkan memang tongko kau”, kataku menarik baju Udin sedangkan teman yang lain menahan lengan dan kaki Udin
Badan Udin telah berada diluar lingkaran, senior kumis menarik tangan Udin dengan sekuat tenaga. Tarik menarik terjadi diluar lingkaran. Sedangkan senior lain berteriak menyemangati senior kumis.
“Tahan ka kodong”, kata Udin memohon
“Diamko”, kataku lalu menarik sekuat tenaga baju Udin dan ‘krek’ baju Udin robek dan terlepas dari badan Udin, membuatku terlempar kebelakang sambil memegangi baju Udin. Udin pun bertelanjang dada. Kemudian disusul terlepasnya pegangan teman-temannya pada lengannya. Sehingga Udin seperti superman terbang diudara karena tangannya ditarik senior kumis dan kakinya ditarik teman-temannya.
“Ayo semua tarik kakinya”, ajakku pada yang lain yang kemudian beramai-ramai menarik kaki Udin. Tambahan tenaga yang banyak membuat senior kumis kalah dan udin pun terlepas dengan muka Udin mencium lantai kelas. Kami lalu menarik kaki Udin kembali kedalam lingkaran.
“Terimakasih teman-teman”, kata Udin yang terduduk di lantai
“I….. samorangko”, kata Bundu melihat hidung Udin berdarah
“Iyo ces, tapi tidak apa-apa ji”, kata Udin lalu melap darah yang dihidungnya sambil tersenyum,”Hah aku selamat, kamu kalah”, kata Udin pada senior kumis
“Awas kau”, kata senior kumis
Akhirnya tidak ada dari kami yang berhasil ditarik oleh senior karena kekompakan kami saling membantu menahan tarikan senior. Hingga bel pulang berbunyi dan kamipun disuruh pulang.
Aku segera berlari keluar kelas mencari Nonni dan beruntung aku Nonni terlihat berjalan keluar digerbang sekolah. Segera kuberlari mengejarnya tapi ia telah naik motor dijemput oleh keluarganya. Sekencang-kencangnya kubelari mengejarnya dan memanggil untuk berhenti.
“NONNI TUNGGU, TUNGGU NOMOR TELPONMU”, teriakku mengejarnya,tapi seakan tak mendengarku motornya melaju kencang meninggalkanku yang masih mencoba berlari mengejarnya, tak putus asa.
“Kenapa itu cowok, Ira?”
“Tidak taumi Nonni, dompetnya dibawa pulang kapang”
“Kasihan, tapi kayak kukenal”
“Ah perasaanmu ji itu”
“Ira, Nonni ayo pulang”
“Hei.. Dewi ada meko, ayo pulang”, kata  Nonni
Merekapun pulang bersama-sama, sedangkan Aku ternyata mengejar cewek yang salah.  
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artis Wanita Cantik Tapi Masih Betah Menjomblo

Cantik-cantik kok Jomblo? mungkin itu yang akan ada di benak kita kalau melihat artis-artis berikut ini. Padahal penampilan mendukung untuk menggaet pria mana pun. Tapi Sob, Jomblo itu pilihan. Mereka punya alasan sendiri lho, sehingga masih betah sendiri. Nah, mungkin ada yang mau mencoba PDKT??? Ariel Tatum. Mantan pacar Steven William ini masih belum terlihat menggandeng cowok baru. Masih muda, berusia 18 tahun membuatnya santai dalam urusan asmara. Namun, artis yang pernah diisukan dekat dengan Al-Ghazali ini mengaku jika nanti ia berpacaran ingin mencari cowok yang serius dan tidak ingin putus. Lho...? itus sih nikah Ariel, kalau pacaran mah bisa putus kapan aja, iya kan? Mahasiswi jurusan Psikologi ini sekarang lagi fokus menyelesaikan kuliah S1 dulu. Pacaran entar dulu katanya. Nah, ngefans ma Ariel Tatum? coba aja lihat foto-fotonya yang cantik di h__ps://instagram.com/arieltatum/  Jessica Mila. Lawan main Kevin Julio dalam sinetron Ganteng-Ganteng Srigala ini sempat di

Jomblo dan Hujan di Malam Minggu

Kadang ada2 saja orang mungkin lebih tepatnya couple atau pasangan yg mengaitkan hujan di malam minggu itu adalah ulah para Jomblo yg berdoa agar malam minggu mereka yg pasangan berantakan hehehe what a crazy mind. Jadi kalo semakin deras hujan di malam minggu itu artinya semakin banyak Jomblo yg berdoa minta hujan. Mungkin doa mereka seperti ini “ Tuhan yg Maha Adil,Tolong Turunkanlah Hujan dimalam ini Biar Adil dan menghindarkan para pasangan itu dari perbuatan dosa” Amin. Kalo Teori Konspirasi Mungkin akan mengatakan kalo para Jomblo akan berkumpul di Medsos dan ketuanya akan membaca doa dan membernya akan mengAmini. 1 Amin = 1 Tetes Hujan 1 Like = 1 Tetes Hujan 1 Share = 1 Tes Hujan Jadi kalo Sejuta Amin,Like dan Share = Banjir . Yah itu semua hanya becandaan di dunia maya, Please don’t Judge Jomblo because he Jomblo because Jomblo not his choise. Berikut Meme tentang jomblo dan hujan di malam minggu yg banyak beredar di dunia maya

Biar Status Jomblo Cepat Berakhir

Status adalah keadaan atau kedudukan dalam hubungan dengan masyarakat di sekelilingnya, kira-kira itulah arti status dalam kamus besar Bahasa Indonesia. Bila status adalah jomblo, masih sendiri alias belum punya pasangan, itu arti dalam kamus bahasa pergaulan. Nah, biar status jomblo kamu cepat berakhir, layaknya mahkota kerajaan yang tidak kamu butuhkan lagi, berikut cara-caranya:  Minta dijodohin sama orang tua. Kalau perlu sampai merengek deh sama Ibu biar cepat dijodohin sama anak temannya. Minta dicomblangi sama teman. Minta sama teman yang sudah punya pasangan untuk dicarikan pasangan. Kalau bisa sama temannya teman pasangannya. Jangan minta sama teman yang masih jomblo, paling dia bilang "Saya aja mau!" Sering keluar ketemu banyak orang. Istilah buka hati, jangan berdiam diri. Bergaullah dengan banyak orang, asal jangan salah bergaul! Turunkan standar tipe pasangan idealmu. Jangan terlalu tinggilah kalau mau cari pasangan. Lihat juga dirimu, masa muka pas-pas